Gaji Polisi Kecil, Nyumbang Miliaran Uang dari Mana?
07 September 2013, 08:00:00 Dilihat: 1103x

Rizka Diputra - Okezone Ilustrasi Okezone
JAKARTA - Fenomena anggota Polri yang menyumbang dana besar ke institusinya, baik untuk event atau kegiatan maupun pembangunan fasilitas, bukanlah hal baru.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengungkapkan, praktik seperti itu telah terjadi sejak dahulu.
"Bahkan, ada perwira polri yang mampu membangun gedung polres yang mewah tanpa menggunakan anggaran Polri atau negara," kata Neta tanpa mengungkap identitas anggota yang dimaksud, saat berbincang dengan Okezone, di Jakarta, Rabu (4/9/2013).
Menurut Neta, tidak sedikit pula perwira Polri yang menyumbang dana operasional, mengingat dana operasional Polri sangat minim. Keterbatasan anggaran dan dana operasional di Polri, lanjut Neta, membuat sejumlah sumbangan tersebut menjadi dimaklumi oleh atasan masing-masing.
"Akibatnya hal itu menjadi budaya yang tumbuh dan berkembang di Polri. Padahal, ini menjadi sesuatu yang aneh. Polisi gajinya kecil tapi mampu menyumbang jutaan atau miliaran rupiah untuk institusinya. Pertanyaannya, dari mana uangnya?" sindir dia.
Akibatnya, kata Neta, sumbangan-sumbangan itu menjadi alat yang mengikat antara si penyumbang dengan atasannya. Dampaknya, si penyumbang bisa berbuat apa saja dan atasannya “tutup mata”.
"Budaya inilah yang harus diperangi dan segera dihentikan jika Polri memang ingin profesional. Sulitnya budaya ini diperangi karena tidak ada keinginan yang kuat dari atasan untuk memeranginya. Sehingga yang terjadi adalah atasan juga menikmati situasi ini," jelasnya.
Kendati demikian, diharapkan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Wakapolri Komjen Pol Oegroseno mampu membersihkan institusi Polri sehingga ke depan budaya “bantu-membantu” ini bisa dikikis secara perlahan tapi pasti.
Sebelumnya diberitakan, mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein mengungkapkan mengenai sepak terjang bintara yang memiliki rekening ratusan miliar yaitu Aiptu Labora Sitorus.
"Dia pernah nyumbang cukup besar, jumlahnya miliaran, saat HUT Bhayangkara," ungkap Yunus saat menghadiri workshop nasional "Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi di Bidang Lingkungan" di Jakarta, Selasa 3 September 2013.
Sekadar mengingatkan, kasus Labora Sitorus berawal adanya laporan PPATK terkait rekening mencurigakan senilai Rp1,5 triliun miliknya.
Kepolisian kemudian menyelidiki keterkaitan Labora pada kasus penimbunan bahan bakar minyak (BBM) dan penyelundupan kayu yang telah ditangani Polda Papua sejak Maret 2013.
Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arief Sulistyanto mengatakan, laporan yang dikirim oleh PPATK merupakan total transaksi Labora dari 2007 hingga 2012. Rekening Labora terkait sekira 60 rekening yang diduga rekan bisnisnya dan keluarga. (ydh)
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.